MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIKAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Filsafat Pendidikan
Disusun Oleh :
Dede Samsul
Ma’arif
Azizul Adnan
Amin
Dede Suriyadi
Bagus Maulana
Dicky Wahyu
Saputra
Dosen : Drs. Kurniawan Widodo, M. Pd.
PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN & REKREASI
(PJKR)
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SITUS
BANTEN
SERANG 2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillahi
Robbil 'Alamin, kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah S.A.W atas berkat Rahmat dan Inayah-Nya
kami bisa menyelesaikan Makalah Filsafat Pendidikan Tentang Pengertian dan
Perbedaan Aliran Progresivisme, Esensialisme, dan
Perenialisme.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan dengan Bapak Drs. Kurniawan Widodo M. Pd. sebagai
Dosen Filsafat Pendidikan.
Dalam menyelesaikan
Makalah ini, banyak sekali yang memberi bantuan terlebih kepada para
penulis yang bukunya kami jadikan rujukan dari Zuhairini. 1991. Filsafat
Pendidikan. kepada para blogger
yang bersedia mentransfer ilmunya melalui dunia maya, Kritik, teguran, serta
saran sangat kami harapkan sebab no body's perfect´ tidak ada yang sempurna. Dan kami minta maaf yang sebesar-besarnya jika kami lalai
dalam menulis kata-kata yang di kutip dari buku, atau blog dan kami tidak
mencantumkan asalnya.
Tak ada gading
yang tak retak
Retaknya jadi kiasan
Tak ada laut yang tak
berombak
Ombaknya jadi lukisan´
(Pepatah Jambi)
Serang, …… Oktober 2012
Penyusun.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
1.
Aliran Filsafat
Pendidikan Esensialisme ..................................... 3
v Pengertian dan Sejarahnya ..................................................... 3
2.
Aliran
Filsafat Pendidikan Perenialisme ...................................... 4
v Pengertian dan Sejarahnya ...................................................... 4
3.
Aliran
Filsafat Pendidikan Progresivisme ................................... 5
v Pengertian Progresivisme ........................................................ 5
4.
Landasan Filosofis ....................................................................... 6
5.
Perbedaannya .............................................................................. 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat pendidikan modern pada garis besarnya dibagi
kepada empat aliran yaitu aliran progresivisme, esensialisme, dan perenialisme. Namun pada tulisan ini hanya penggambaran singkat yakni
penggambaran hal-hal yang menjadi ciri utama aliran
esensialisme dan perenialisme.
Aliran esensialisme lahir di latar belakangi oleh pendidikan yang bersendikan atas
nilai-nilai yang bersifat fleksibelitas ini dapat menjadikan pendidikan itu
kehilangan arah. Berhubung dengan itu pendidikan haruslah bersendikan atas
nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan. Agar dapat terpenuhi maksud
tersebut nilai-nilai itu perlu dipilih yang mempunyai tata yang jelas dan yang
telah truji oleh waktu. Nilai-nilai yang dapat memenuhi adalah berasal dari
kebudayaan dan filsafat yang korelatif selama 4 abad belakangan ini, dengan
perhitungan Zaman Renaisans, sebagai pangkal timbulnya pandangan-pandangan
esensialistis awal. Essensialisme percaya bahwa pendidikan harus didasarkan
kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.
Aliran perenialisme merupakan suatu aliran dalam
pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu
reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme
yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi
dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan,
terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu
perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan
menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi
pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme
1.
Pengertian dan sejarahnya
Aliran Filsafat Esensialisme adalah suatu aliran filsafat
yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka
beranggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan-kebaikan
untuk umat manusia. Yang mereka maksud dengan kebudayaan lama itu adalah yang
telah ada semenjak peradaban manusia yang pertama-tama dahulu. Akan tetapi yang
paling mereka pedomani adalah peradaban semenjak zaman Renaissance, yaitu yang
tumbuh dan berkembang disekitar abad 11, 12, 13 dan ke 14 Masehi. Didalam zaman
Renaissance itu telah berkembang dengan megahnya usaha-usaha untuk menghidupkan
kembali ilmu pengetahuan dan kesenian serta kebudayaan purbakala, terutama
dizaman Yunani dan Romawi purbakala. Renaissance itu merupaka reaksi terhadapa
tradisi dan sebagai puncak timbulnya individualisme dalam berpikir dan
bertindak dalam semua cabang dari aktivitas manusia. Sumber utama dari
kebudayaan itu terletak dalam ajaran para ahli filsafat, ahli-ahli pengetahuan
yang telah mewariskan kepada umat manusia segala macam ilmu pengetahuan yang
telah mampu menembus lipatan qurun dan waktu dan yang telah banyak menimbulkan
kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang sejarah umat manusia.
B.
Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme
1.
Pengertian dan Sejarahnya
Perenialisme diambil dari kata perenial, yang
dalam oxford Advanced Learner’s Dictionary of currnt english diartikan sebagai
“continuing throughout the whole year” atau “lasting for a very long time” -
abadi atau kekal. Dari makana yang terkandung dari kata itu aliran perenialisme
mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma
yang bersifat kekal abadi.
Di zaman kehidupan modern ini banyak menimbulkan krisis
diberbagai bidang kehidupan manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Untuk
mengembalikan keadaan krisis ini, maka perenialisme memberikan jalan keluar yaitu
berupa kembali kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan
teruji ketangguhannya. Untuk itulah pendidikan harus lebih banyak mengarahkan
pusat perhatiannya kepada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh.
Jelaslah bila dikatakan bahwa pendidikan yang ada
sekarang ini perlu kembali kepada masa lampau, karena dengan mengembalikan
keapaan masa lampau ini, kebudayaan yang dianggap krisis ini dapat teratasi
melalui perenialisme karena ia dapat mengarahkan pusat perhatiannya pada
pendidikan zaman dahulu dengan sekarang. Perenialisme rnemandang pendidikan
sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang. Perenialisme
memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun praktek bagi kebuoayaan
dan pendidikan zaman sekarang.
Dari pendapat ini sangatlah tepat jika dikatakan bahwa
perenialisme mcmandang pendidikan itu sebagai jalan kembali yaitu sebagai suatu
proses mengembalikan kebudayaan sekarang (zaman modern) in terutama pendidikan
zaman sekarang ini perlu dikembalikan kemasa lampau.
Perenialisme merupakan aliran filsafat yang susunannya
mempunyai kesatuan, di mana susunannya itu merupakan hasil pikiran yang
memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk bersikap yang tegas dan lurus.
Karena itulah perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan
yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat khususnya filsafat pendidikan.
Setelah perenialisme menjadi terdesak karena perkembangan
politik industri yang cukup berat timbulah usaha untuk bangkit kembali, dan
perenialisme berharap agar manusia kini dapat memahami ide dan cita filsafatnya
yang menganggap filsafat sebagai suatu azas yang komprehensif Perenialisme
dalam makna filsafat sebagai satu pandangan hidup yang bcrdasarkan pada sumber
kebudayaan dan hasil-hasilnya.
C.
Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme
1.
Pengertian Progresivisme
Progresivisme menurut
bahasa dapat diartikan sebagai aliran yang menginginkan kemajuan-kemajuan
secara cepat. Dalam konteks filsafat pendidikan progresivisme adalah suatu
aliran yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan
pengetahuan kepada subjek didik, tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas
yang mengarah pada pelatihan kemampuan berfikir mereka sedemikian rupa,
sehingga mereka dapat berfikir secara sistematis melalui care-care inilah
seperti memberikan analisis, pertimbangan, dan perbuatan kesimpulan menuju
pemilihan alternatif yang paling memungkinkan untuk pemecahan
masalah yang dihadapi
Progresivisme adalah gerakan pendidikan
yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak
didik (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang
masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran
(subject-centered).
D.
Landasan Filosofis
Filsafat memegang peranan
penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat
Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti :
perenialisme, essensialisme, dan progresivisme.
Dalam pengembangan
kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu,
sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang
dikembangkan. Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), di bawah
ini diuraikan tentang isi dari-dari masing-masing aliran filsafat, kaitannya
dengan pengembangan kurikulum.
E.
Perbedaannya :
Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan,
kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu.
Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan
sehari-hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran
absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran
ini lebih berorientasi ke masa lalu.
Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan
pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi
anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya
dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di
masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih
berorientasi pada masa lalu.
Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani
perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar
dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta
didik aktif.
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, dan
progresivisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis.
Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan
Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan
dalampengembangan Model Kurikulum Interaksional.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.
Aliran filsafat Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang
menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Aliran Esensialisme
ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas
dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah,
mudah goyah, kurang terarah, tidak menentu dan kurang stabil.
b.
Aliran perenialisme memandang bahwa keadaan sekarang adalah
sebagai zaman yang sedang ditimpa krisis karena ditimpa kacau, kebingungan dan
kesimpang siuran. Adapun jalan yang ditempuh adalah dengan cara regresif, yakni
kembali kepada prinsip umum yang ideal yang disajikan dasar tingkah pada zaman
kuno dan abad pertengahan. Tujuan dari pada pendidikan yang hendak
dicapai oleh para ahli tersebut di atas adalah untuk mewujudkan agar anak didik
dapat hidup bahagia demi kebaikan hidupnya sendiri. Jadi dengan akalnya dikembangkan
maka dapat mempertinggi kemampuan akal pikirannya. Dari prinsip-prinsip
pendidikan perenialisme tersebut maka perkembangannya telah mempengaruhi sistem
pendidikan modern, seperti pembagian kurikulum untuk sekolah dasar, menengah,
perguruan tinggi.
c.
Progresivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan
dab kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan
dapat menghadapi dan mengatasi maslah-masalah yang bersifat menekan atau
mengancam adanya manusia itu sendiri. Aliran progresivisme juga memiliki
sifat¬sifat umum yaitu Sifat Negatif dan Sifat Positif. Inti dari proses
pendidikan bagi aliran progresivisme ini terdapat pada anak didik, karma anak
didik dalam konsepnya merupakan manusia yang memiliki potensi rasio dan
intelektual yang akan berkembang berdasarkan kondisi pendidikan. Aliran ini
beranggapan bahwa belajar merupakan proses yang bertumpu pada kelebihan akal
manusia yang bersifat kreatif dan dinamis sebagai potensi dasar manusia dalam
memecahkan berbagai masalah dalam kehidupannya. Jadi, aliran ini sangat
menjunjung tinggi individualitas anak didik, selain itu juga is menjunjung
tinggi sikap sosialitas, sehingga corak aktivitas pembelajaran yang ditonjolkan
lebih pada kooperasi dari pada kompetisi.
DAFTAR
PUSTAKA
Zuhairini.1991. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Indar,
Djumberansjah. 1994. Filsafat Pendidikan. Surabaya : Karya Abditama.
Kukuh
Silahutama. http://kukuhsilautama.wordpress.com/2011/03/31/aliran-esensialisme/. Diunduh
pada tanggal 9 Maret 2012 jam 14:00.
Pada
tanggal 09 Maret 2012 jam 14:30.
No comments:
Post a Comment